Program Studi Sains Biomedis menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “The Power of Stem Cell: Unlocking Medical Miracles”
Foto Kegiatan Kuliah Umum di Convention Hall Lantai 1
Program Studi Sains Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “The Power of Stem Cell: Unlocking Medical Miracles” di Aula Convention Hall Lantai 1 pada Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Harry Murti, selaku Head of Manufacturing Regenic di PT. Bifarma Adiluhung.
Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang stem cell, secretome, dan exosome, sekaligus menunjukkan potensi besar bidang biomedis dalam menjawab tantangan medis global. Kegiatan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Sains Biomedis yang memenuhi ruangan dengan antusiasme tinggi dari awal hingga akhir acara.
Dalam paparannya, Dr. Harry Murti memaparkan tiga aspek utama, yaitu konsep dasar stem cell yang mencakup definisi, jenis, dan sumbernya; produk turunan stem cell seperti secretome dan exosome; serta aplikasi klinis stem cell dalam bidang terapi regeneratif. Ia menjelaskan bahwa stem cell (sel punca) merupakan sel yang belum terdiferensiasi dan memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri (proliferasi) serta berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tubuh seperti sel saraf, otot, dan darah.
Lebih lanjut, Dr. Harry menguraikan jenis-jenis stem cell yang digunakan dalam terapi klinis berdasarkan sumbernya, antara lain Embryonic Stem Cells, Perinatal Stem Cells, Adult Stem Cells, dan Induced Pluripotent Stem Cells (iPSCs). Ia memfokuskan pada pembahasan Mesenchymal Stem Cells (MSCs) yang dikenal karena kemampuannya dalam mengatur sistem kekebalan tubuh sehingga sangat potensial digunakan untuk terapi berbagai penyakit. Selain itu, MSCs memiliki potensi diferensiasi yang tinggi yakni dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel yang dibutuhkan tubuh dalam proses regenerasi dan perbaikan jaringan. Mesenchymal Stem Cells dapat diperoleh dari jaringan lemak, sumsum tulang, dan tali pusat.
Dr. Harry juga memperkenalkan secretome dan exosome, yaitu produk turunan stem cell yang kini menjadi fokus pengembangan terapi cell-free. Secretome mengandung protein, sitokin, dan faktor pertumbuhan yang berperan dalam komunikasi antar sel, sedangkan exosome berupa vesikel kecil yang membawa molekul bioaktif penting bagi proses regenerasi jaringan.
Selain itu, ia menjelaskan dua pendekatan dalam transplantasi stem cell, yaitu autologus, yang menggunakan stem cell dari tubuh pasien sendiri sehingga mengurangi risiko penolakan imun, dan allogenik, yang menggunakan stem cell dari donor dengan kecocokan genetik tertentu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan minat riset di kalangan mahasiswa, mendorong kolaborasi lintas disiplin, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu biomedis dan kesehatan masyarakat. Dr. Harry juga berpesan agar mahasiswa Sains Biomedis menjadi generasi yang siap berperan dalam penelitian dan pengembangan di bidang stem cell sebagai bagian dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan di Indonesia.